Ada Cinta
Pertama kali ku mengenalimu
Kau menyapa ku senyum malu
Sangsi di hati debar tak menentu
Ada satu cahaya dari wajahmu
Berdansa mesra asyiknya rentak melodi
Kau bawakan ku ke dunia baru
Terserlahnya keikhlasan di hatimu
Haruskah ku turut kata hatiku
( korus )
Dulu, tiada arah menentu
Jauh, tak berpaling lagi, ku pasrah
Ada cinta membara di jiwa
Lihatlah dunia, berikan ku semangatmu
Sucikan kembali jiwaku
Ada cinta terjalin antara kita
Gelora asmara hanya sementara
Tersenyum indah alam semesta
Ada cinta antara kita
Pertama kali ku mengenalimu
Kau menyapa ku senyum malu
Sangsi di hati debar tak menentu
Ada satu cahaya dari wajahmu
Berdansa mesra asyiknya rentak melodi
Kau bawakan ku ke dunia baru
Terserlahnya keikhlasan di hatimu
Haruskah ku turut kata hatiku
( korus )
Dulu, tiada arah menentu
Jauh, tak berpaling lagi, ku pasrah
Ada cinta membara di jiwa
Lihatlah dunia, berikan ku semangatmu
Sucikan kembali jiwaku
Ada cinta terjalin antara kita
Gelora asmara hanya sementara
Tersenyum indah alam semesta
Ada cinta antara kita
Ada
Suara Ada Cinta
Disini mula ku rasakan
Ada yang menyentuh perasaan
Namun masih lagi ku nantikan
Sentuhan senyumanyang kau berikan
Kini sedar ku dihampiri
Adanya cinta penuh bererti
Jika hadir rindu mu dihati
Kumenanti bicara mu yang merisik
( korus )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan
Kasihku kan tetap bersamamu
Walau kita tak pasti bersatu
Namun cinta yang menemukan ku
Di antara rindu dan kasihku
Andainya telah ditakdirkan
Kita kan melangkah seiringan
Pasti seribu kasih kucurahkan
Ku serahkan dengan tiada sempadan
( ulang korus )
Demi cinta dan kasihku
Kini hadirnya suara cintamu di sisi
Demi cinta dan kasihku
Hanya dirimu yang ku sayangi
( ulang korus )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan...
Disini mula ku rasakan
Ada yang menyentuh perasaan
Namun masih lagi ku nantikan
Sentuhan senyumanyang kau berikan
Kini sedar ku dihampiri
Adanya cinta penuh bererti
Jika hadir rindu mu dihati
Kumenanti bicara mu yang merisik
( korus )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan
Kasihku kan tetap bersamamu
Walau kita tak pasti bersatu
Namun cinta yang menemukan ku
Di antara rindu dan kasihku
Andainya telah ditakdirkan
Kita kan melangkah seiringan
Pasti seribu kasih kucurahkan
Ku serahkan dengan tiada sempadan
( ulang korus )
Demi cinta dan kasihku
Kini hadirnya suara cintamu di sisi
Demi cinta dan kasihku
Hanya dirimu yang ku sayangi
( ulang korus )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan...
Anggapanmu
Sekebun cinta nan berbunga
Megah berdiri nan berduri
Aku yang asli
Di dalam mekar
Bila terbit mentari
Menguntumlah
Sejambak cinta nan berbunga
Megah berdiri nan tiada
Mekar dan kukuh
Bau dan kaku
Itulah pilihan ku
Aku di taman hanya perhiasan
Mata umum
Hanya mampu ku melihat
Kecurangan warna bunga
Idamanmu
Berbaja tiada
Sedang aku anggapanmu
Menyusahkan untuk
Meraih impian
Terlontar ku di halaman
Pemusnah ku adalah kumbang
Runtuh bila ku kelayuan
Impian mu hanyalah masa
Untuk menikmati segala
Belum pasti
Dirimu bahgia
Sekebun cinta nan berbunga
Megah berdiri nan berduri
Aku yang asli
Di dalam mekar
Bila terbit mentari
Menguntumlah
Sejambak cinta nan berbunga
Megah berdiri nan tiada
Mekar dan kukuh
Bau dan kaku
Itulah pilihan ku
Aku di taman hanya perhiasan
Mata umum
Hanya mampu ku melihat
Kecurangan warna bunga
Idamanmu
Berbaja tiada
Sedang aku anggapanmu
Menyusahkan untuk
Meraih impian
Terlontar ku di halaman
Pemusnah ku adalah kumbang
Runtuh bila ku kelayuan
Impian mu hanyalah masa
Untuk menikmati segala
Belum pasti
Dirimu bahgia
Berpisah Jua
Tiada manisan dalam madunya
Tiada hangat di dalam dakapnya
Biarku memujuk biarku merayu
Telah ku tabur kasih dan cinta
Telah ku sembahkan semua kelam
Masih hambar...
Apalah lagi yang engkau mahukan
Apalah lagi dayaku korbankan
Ada kehambaran cubaku elakkan
Tiada senyum aku girangkan
Segalanya hilang cubaku tahan
Berpisah jua...oh...oh...
( korus )
Kerana cintaku dan kasihku
Airmataku jatuh berlinang dan mengalir
Kerana setia terhadapmu
Telah dibuang ketepi...
Kerana janjimu dan sumpahmu
Airmataku jatuh berlinang dan mengalir
Kerana itu peganganku
Telah dilupa segalanya...
( bridge )
Kecewa, terkilan aku
Berpisah jua...oh...oh...
Berpisah jua
Cinta
Di Akhir Garisan
Cabaran penuh liku
lazimnya kan berlalu
bila cinta bersatu
Buang segala prasangka
yang datang tanpa rela
diatasi segera
Belum bersemi adanya sangsi
inilah nyatanya
walaupun pedih menguris tabah
harus kita fikirkan
1
Cinta sebenar ( naluri )
ada sabar ( serasi )
tiada getar luahkanlah hatimu
inilah buktinya
cinta yang diakhir garisan
Setelah dengan ikhlas
memberi tanpa balas
usah diam membisu
kau curi pintu hati
kau buka dengan janji
keikhlasan ku nanti
Jangan memendam luahan rasa
curahkan semua
disitu kau dapat rasakan
kebenaran menyala
( ulang 1 )
Walaupun kau masih mencari cinta
jika kau berdusta kata
hancurlah segalanya
hatimu yang bersinar mencurah rasa
terima semuanya
dirimu yang punca bahagia
Cabaran penuh liku
lazimnya kan berlalu
bila cinta bersatu
Buang segala prasangka
yang datang tanpa rela
diatasi segera
Belum bersemi adanya sangsi
inilah nyatanya
walaupun pedih menguris tabah
harus kita fikirkan
1
Cinta sebenar ( naluri )
ada sabar ( serasi )
tiada getar luahkanlah hatimu
inilah buktinya
cinta yang diakhir garisan
Setelah dengan ikhlas
memberi tanpa balas
usah diam membisu
kau curi pintu hati
kau buka dengan janji
keikhlasan ku nanti
Jangan memendam luahan rasa
curahkan semua
disitu kau dapat rasakan
kebenaran menyala
( ulang 1 )
Walaupun kau masih mencari cinta
jika kau berdusta kata
hancurlah segalanya
hatimu yang bersinar mencurah rasa
terima semuanya
dirimu yang punca bahagia
Dalam
Kesakitan Ini
Jika hendak disukat airmata ini
Memang tidak tersukat
Kelopak mata ku
Tak berair lagi
Jika hendak diukur cintaku pada mu
Pastinya tak terukur
Hatiku menangis
Di persada cintamu
Ku lihat diriku
Di penjuru hati
Dengan serpihan
Luka yang sepi ini
Dalam kesakitanku
Kau datang setiap pagi
Sesukanya hatimu
Terbiar ku sendiri
Kita yang bertemu
Dari keruntuhan
Kita yang terpisah
Dalam kesakitan
Inikah suratan
Atau pengajaran
Aku ataupun kau
Yang harus disalahkan
Jika hendak disukat airmata ini
Memang tidak tersukat
Kelopak mata ku
Tak berair lagi
Jika hendak diukur cintaku pada mu
Pastinya tak terukur
Hatiku menangis
Di persada cintamu
Ku lihat diriku
Di penjuru hati
Dengan serpihan
Luka yang sepi ini
Dalam kesakitanku
Kau datang setiap pagi
Sesukanya hatimu
Terbiar ku sendiri
Kita yang bertemu
Dari keruntuhan
Kita yang terpisah
Dalam kesakitan
Inikah suratan
Atau pengajaran
Aku ataupun kau
Yang harus disalahkan
Dugaan
Buat Mu
Bersungguhkah
Engkau dalam percintaan
Beranikah
Menempuh dugaan
Kerana ku bimbang
kau tak mampu untuk bersama
Menghadapi rintangan
Di hari muka
Bukan mudah
Untuk menguji hatimu
Bukan maksud
Menolak cintamu terhadapku
Harap kau bertahan
Bukan hanya dipermulaan
Ku tak ingin lagi
Mengejar bayang(an)
Entah kah
Apa gerangan
Jiwaku
Rasa tertekan
Setelh lama ditinggalkan sunyi tak berteman
Peritnya
Kenangan silam
Ku harap
Tidak(kan) berulang
Tak ingin lagi aku dilukai
Memang banyak dugaan
terpaksa ku pertaruhkan
Terhadapmu (untuk itu)...maafkanlah aku
Kekasihku
Dugaan datang menguji
Tiada erti
tanpa kesungguhan yang kau beri
Kan terbenam nanti
Dan yang rapuh gagal berdiri
Andai kita mungkir
Berpegang janji
Bersungguhkah
Engkau dalam percintaan
Beranikah
Menempuh dugaan
Kerana ku bimbang
kau tak mampu untuk bersama
Menghadapi rintangan
Di hari muka
Bukan mudah
Untuk menguji hatimu
Bukan maksud
Menolak cintamu terhadapku
Harap kau bertahan
Bukan hanya dipermulaan
Ku tak ingin lagi
Mengejar bayang(an)
Entah kah
Apa gerangan
Jiwaku
Rasa tertekan
Setelh lama ditinggalkan sunyi tak berteman
Peritnya
Kenangan silam
Ku harap
Tidak(kan) berulang
Tak ingin lagi aku dilukai
Memang banyak dugaan
terpaksa ku pertaruhkan
Terhadapmu (untuk itu)...maafkanlah aku
Kekasihku
Dugaan datang menguji
Tiada erti
tanpa kesungguhan yang kau beri
Kan terbenam nanti
Dan yang rapuh gagal berdiri
Andai kita mungkir
Berpegang janji
Gementar
Menghukum Kalbu
Pernah dulu ku cari
Sentuhan kasih berlagu di hati
Tercipta seri cinta
Belum pernah ku merasa
Sehinggalah aku bertemu
Jernih cahaya wajahmu
Ertu kasih terhias
Bermakna cinta ku berbalas
( korus )
Akan terbina penuh rahsianya
Sepi kata tiada suara
Sembunyi rasa selindungkan wajah
Penuh cinta
Biar gementar menghukum kalbu
Biarku menangung rindu
Biar selama mana
Tak mungkin wajah cinta berpaling
Haruman seri tak terbanding
Biar gemersik denyutan dada
Aku yang memendam rasa
Biar sejauh mana
Tak mungkin bunga cinta menghilang
Kuntum rindu mian berkembang
Merdunya makin terasa
Mekarnya kepuncak cemara
( ulang korus )
Kini aku renungi
Jaluran mega terhias kembali
Dalam indah jalingan
Pasti aku abadikan
Pernah dulu ku cari
Sentuhan kasih berlagu di hati
Tercipta seri cinta
Belum pernah ku merasa
Sehinggalah aku bertemu
Jernih cahaya wajahmu
Ertu kasih terhias
Bermakna cinta ku berbalas
( korus )
Akan terbina penuh rahsianya
Sepi kata tiada suara
Sembunyi rasa selindungkan wajah
Penuh cinta
Biar gementar menghukum kalbu
Biarku menangung rindu
Biar selama mana
Tak mungkin wajah cinta berpaling
Haruman seri tak terbanding
Biar gemersik denyutan dada
Aku yang memendam rasa
Biar sejauh mana
Tak mungkin bunga cinta menghilang
Kuntum rindu mian berkembang
Merdunya makin terasa
Mekarnya kepuncak cemara
( ulang korus )
Kini aku renungi
Jaluran mega terhias kembali
Dalam indah jalingan
Pasti aku abadikan
Gerhana
Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan di hati
Harus... kau fikirkan jua...
Segala perubahan sikap mu itu
Bukan niat ku
Melukakan hatimu
Tika ia bermula
Cinta kita bersinar
Masih dalam ingatan
Paduan... janji
Jangan kau persoalkan
Dimana kejujuran
Masih engkau sangsikan
Keikhlasan ku
Berapa lama... mungkin
Kesabaran ku ini terang yang tiba
Jadi gerhana
Ada cahaya redup
Seketika
Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan dihati
Terang yang tiba
Jadi gerhana
Halaman Asmara
Setahun aku lalui
Detik lama kan kembali
Pelita ku nyalakan
Di halaman asmara ini
Sering kali ku renungi
Kenangan mencuit hati
Sedar tak sedar detik itu kembali
Detik tahun lagi
Cinta di bawah cahaya
Dakapan seribu warna
Menerangi indah halaman asmara
Kita berdua
( korus )
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian di hari mulia
Tercurah kasih dan sayang
Menyambut Syawal menjelma
Tapi daku gembira bertemu saudara
Di samping kasih yang ku cinta
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan ( terungkaplah )
Impian ( impian )
Hari mulia
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan di hati
Harus... kau fikirkan jua...
Segala perubahan sikap mu itu
Bukan niat ku
Melukakan hatimu
Tika ia bermula
Cinta kita bersinar
Masih dalam ingatan
Paduan... janji
Jangan kau persoalkan
Dimana kejujuran
Masih engkau sangsikan
Keikhlasan ku
Berapa lama... mungkin
Kesabaran ku ini terang yang tiba
Jadi gerhana
Ada cahaya redup
Seketika
Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan dihati
Terang yang tiba
Jadi gerhana
Halaman Asmara
Setahun aku lalui
Detik lama kan kembali
Pelita ku nyalakan
Di halaman asmara ini
Sering kali ku renungi
Kenangan mencuit hati
Sedar tak sedar detik itu kembali
Detik tahun lagi
Cinta di bawah cahaya
Dakapan seribu warna
Menerangi indah halaman asmara
Kita berdua
( korus )
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian di hari mulia
Tercurah kasih dan sayang
Menyambut Syawal menjelma
Tapi daku gembira bertemu saudara
Di samping kasih yang ku cinta
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan ( terungkaplah )
Impian ( impian )
Hari mulia
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kalau
Mencari Teman
Kisah duka ulang berulang
Hati luka cinta kecundang
Bagaikan bunga,
Kembang dipuja, layu dibuang
Bercintalah berpada-pada
Usah serah segala
Turutkan hati diturutkan rasa
Diri sendiri akan binasa
Demi masa depanmu
Berhati-hati selalu
Kaji asal usulnya
Jangan sampai terpedaya
Dari kau bercinta-cinta
Baiklah berumah tangga
Kalau mencari teman
Janganlah memandang luaran
Cari yang beriman
Berjanji-janji seindah mimpi
Sekadar bermimpi semuanya tiada
menjadi
Kisah duka ulang berulang
Hati luka cinta kecundang
Bagaikan bunga,
Kembang dipuja, layu dibuang
Bercintalah berpada-pada
Usah serah segala
Turutkan hati diturutkan rasa
Diri sendiri akan binasa
Demi masa depanmu
Berhati-hati selalu
Kaji asal usulnya
Jangan sampai terpedaya
Dari kau bercinta-cinta
Baiklah berumah tangga
Kalau mencari teman
Janganlah memandang luaran
Cari yang beriman
Berjanji-janji seindah mimpi
Sekadar bermimpi semuanya tiada
menjadi
Kasih
Ku Pertahankan
Hujan yang berguguran
Seakan memahami kedukaan
Melanda ke jiwaku
Yang pasrah pada kesetiaan
Ku juga sepertimu
Yang mampu kasihkan ku pertahankan
Namun aku tak bisa menggenggam resah kerinduan
Belai tawamu
Semerdu angin yg berhembus lesu
Teguhnya cintamu
Walaupun diterpa durja
Bersabarlah oh kekasihku
Penantian kita belum berlabuh
Angin yang mengubah impian kita
Sehingga pohon cinta tak berbunga
Hadirnya bukan paksaan
Sekadar menguji keteguhan cinta
Yang pastinya kasihmu kupertahankan
Hujan yang berguguran
Seakan memahami kedukaan
Melanda ke jiwaku
Yang pasrah pada kesetiaan
Ku juga sepertimu
Yang mampu kasihkan ku pertahankan
Namun aku tak bisa menggenggam resah kerinduan
Belai tawamu
Semerdu angin yg berhembus lesu
Teguhnya cintamu
Walaupun diterpa durja
Bersabarlah oh kekasihku
Penantian kita belum berlabuh
Angin yang mengubah impian kita
Sehingga pohon cinta tak berbunga
Hadirnya bukan paksaan
Sekadar menguji keteguhan cinta
Yang pastinya kasihmu kupertahankan
Kemelut
Di Muara Kasih
Seandainya dapat kau selam
Sambil mentafsir tasik hatiku
Cuma tenang di permukaan
Dan di dasarnya bergelora
Persoalan demi persoalan
Membelenggu akal dan fikiran
Tidak ku temu jawapan
Seandainya dapat ku lari
Jauh ku pergi membawa diri
Sebenarnya langkah terkunci
Antara kasih dan juga budi
Mengapa kau jua yang kurindu
Walau sudah ku tahu
Payah bersatu
Hidup denganmu
Engkau sungguh jujur dan ikhlas terhadapku
Tak pernah walau dalam sekali pun
Kau pinta ku membalas
Semuanya itu lambang kesetiaan mu
Bukannya mengaburi mata ini
Atau sebaliknya
Kita bagaikan pertaruhan
Pada yang menyaksikan
Jauh manakah kita bertahan
Jika ku tersilap
Pastinya di pandang hina
Terlalu banyak sungguh halangan
Terpaksa ku terjah
Aku pun tidak tahu
Apa yang ingin Tuhan tunjukkan
Adakah ini dugaannya
Hanyalah sekadar untuk menguji setiamu
Seandainya hajat tak sampai
Tanah dan badan pasti berkecai
Terkubur harapan di liang cinta
Kasih ini kita semadikan
Seandainya dapat kau selam
Sambil mentafsir tasik hatiku
Cuma tenang di permukaan
Dan di dasarnya bergelora
Persoalan demi persoalan
Membelenggu akal dan fikiran
Tidak ku temu jawapan
Seandainya dapat ku lari
Jauh ku pergi membawa diri
Sebenarnya langkah terkunci
Antara kasih dan juga budi
Mengapa kau jua yang kurindu
Walau sudah ku tahu
Payah bersatu
Hidup denganmu
Engkau sungguh jujur dan ikhlas terhadapku
Tak pernah walau dalam sekali pun
Kau pinta ku membalas
Semuanya itu lambang kesetiaan mu
Bukannya mengaburi mata ini
Atau sebaliknya
Kita bagaikan pertaruhan
Pada yang menyaksikan
Jauh manakah kita bertahan
Jika ku tersilap
Pastinya di pandang hina
Terlalu banyak sungguh halangan
Terpaksa ku terjah
Aku pun tidak tahu
Apa yang ingin Tuhan tunjukkan
Adakah ini dugaannya
Hanyalah sekadar untuk menguji setiamu
Seandainya hajat tak sampai
Tanah dan badan pasti berkecai
Terkubur harapan di liang cinta
Kasih ini kita semadikan
Korban
Cinta
Dugaan meresahi
Diriku kini
Gelora fikiran meronta
Cari yang pasti
Antara kita
Ada sinar cinta yang resah
Kurasai demi keranamu kasih
Kasih padamu
Mengalir dalam diriku
serupa dengan dirimu
Ia membara
Membakar jiwa
Relaku korbankan cinta
Agar dikau capai bahagia
Pada dirimu
Ada diriku
Walaupun cinta terluka
Kupendam segalanya
Demi untuk dirimu
Ku berserah
Antara kita
Tersimpan naluri berbeza
Telah mekar
Dibelai dibawah
Rumpun serupa
Untukmu kukorbankan segalanya
Agar kau tiada curiga
Merintang Kasih
Padamu jua kukorbankan cinta
Dugaan meresahi
Diriku kini
Gelora fikiran meronta
Cari yang pasti
Antara kita
Ada sinar cinta yang resah
Kurasai demi keranamu kasih
Kasih padamu
Mengalir dalam diriku
serupa dengan dirimu
Ia membara
Membakar jiwa
Relaku korbankan cinta
Agar dikau capai bahagia
Pada dirimu
Ada diriku
Walaupun cinta terluka
Kupendam segalanya
Demi untuk dirimu
Ku berserah
Antara kita
Tersimpan naluri berbeza
Telah mekar
Dibelai dibawah
Rumpun serupa
Untukmu kukorbankan segalanya
Agar kau tiada curiga
Merintang Kasih
Padamu jua kukorbankan cinta
Madah
Berhelah
Di dalam sendu yang teramat
Ku lihat senja yang berlabuh
Dan malam yang melepas layar
Kaku aku di sini
Bersama harapan terbakar
Siapa di antara kita
Yang dulu memula sengketa
Pastinya diriku bagimu
Yang engkau anggap punca
Biarpun ketara engkau Yang mula...
Bukan sekali kau suarakan
Kebimbangan pada cintaku
Kau tak mampu
Bersendirian tanpaku
Itu semua lembut lidah
Manis madah penuh helah
Yang pastinya...
Aku adalah sandaran...
Bagai hilang semangat diri
Keyakinanku...terlebur kini
Sesungguhnya kau ku sanjung tinggi
Bererti hanya kau di hati
Sayangnya kejernihan cinta
Yang mencermin setia
Kau keruhkan warnanya...
Kau keruhkan warnanya...
Di dalam sendu yang teramat
Ku lihat senja yang berlabuh
Dan malam yang melepas layar
Kaku aku di sini
Bersama harapan terbakar
Siapa di antara kita
Yang dulu memula sengketa
Pastinya diriku bagimu
Yang engkau anggap punca
Biarpun ketara engkau Yang mula...
Bukan sekali kau suarakan
Kebimbangan pada cintaku
Kau tak mampu
Bersendirian tanpaku
Itu semua lembut lidah
Manis madah penuh helah
Yang pastinya...
Aku adalah sandaran...
Bagai hilang semangat diri
Keyakinanku...terlebur kini
Sesungguhnya kau ku sanjung tinggi
Bererti hanya kau di hati
Sayangnya kejernihan cinta
Yang mencermin setia
Kau keruhkan warnanya...
Kau keruhkan warnanya...
Menadah
Gerimis
Bagaikan terdengarnya suara
Menghakis mengikis naluri
Mengeruhkan jernih suasana
Dan meretak harapan
( 1 )
Tiada erti aku merindu
Jika kau tak ingin bertemu
Apa gunanya bercinta di dalam kepura-puraan
Yang lafaz cinta hanya di bibir
Namun diri tak seringnya hadir
Di saat engkau diperlukan aku hampa
Usah dikelirukan cinta
Yang terkusut jiwa merana
Jangan dengan separuh hati
Diri ini kau cintai
Usahlah renung hanya di mata
Benamkanlah ke dasar hati
Renunganmu telusnya pasti
Berarash ke syurga cinta
Menanti kunjungan hampir pasti
Mengharap titis embun pagi
Dan bagai menadah gerimis
Yang masih pulang pergi
Bagaikan terdengarnya suara
Menghakis mengikis naluri
Mengeruhkan jernih suasana
Dan meretak harapan
( 1 )
Tiada erti aku merindu
Jika kau tak ingin bertemu
Apa gunanya bercinta di dalam kepura-puraan
Yang lafaz cinta hanya di bibir
Namun diri tak seringnya hadir
Di saat engkau diperlukan aku hampa
Usah dikelirukan cinta
Yang terkusut jiwa merana
Jangan dengan separuh hati
Diri ini kau cintai
Usahlah renung hanya di mata
Benamkanlah ke dasar hati
Renunganmu telusnya pasti
Berarash ke syurga cinta
Menanti kunjungan hampir pasti
Mengharap titis embun pagi
Dan bagai menadah gerimis
Yang masih pulang pergi
Puncak Kasih
Dalam air... tenang
Arus menyusur... damai
Sesekali embun yang menitis... memecah
Di mana percikkannya di mata
Lalu kusentuh
Basahnya kejernihan
Dalam hati... sunyi
Bagai hening pagi
Tiada beza lagi kedukaan ini
Andai nilai setia... tiada
Bagaimana pula nantinya
Di dalam istana
(korus)
Retak kasih ini
Berlimpahan rona luka
Telah pun kita simpan
Tak sedikit sejarah percintaan
Puncak kasih kita
Rendangnya oh... seketika
Bagai cerita...
Satu mimpi episod cinta
Terpaksa aku redha
Walaupun dalam nyata
Kau merisik... tanpa
Tidak ku percaya
Dalam air... tenang
Hati melawan... sunyi
Tiada beza lagi... kedukaan ini
Andai nilai setia... tiada
Bagaimana pula nantinya
Di dalam istana serikan warnanya
Hebatkah cinta
Putus
Terpaksa
Seringkali kau menepis tiap persoalan
Ada sesuatu kau sembunyikan
Dari pengetahuanku
Dapat aku merasakan
Ketara perubahan
Setelah jelas terbukti
Sesuatu yang terlarang
Menjadi teman hidupmu
Selain aku...
Demi masa hadapan kita
Aku merayu
Kuncikan keinginanmu
Bernafaslah dalam sejahtera
Ku pasti ruang untuk mu
Masih ada...
Sudah puas ku menghimpun doa
Agar kau berubah
Berpaling membentuk impian hidup kita
Namun tiada oh kudratku untuk
Halang keinginan
Suaraku tak berdaya
Menentang kemahuanmu
Sia-sia belaka aku
Berkorban kasih ku padamu
Sekiranya kau
Masih tak ubah pendirian
Yang hanya menjanjikan
Pemergian ngeri
Yang tak memberi erti
Demi masa hadapan kita
Tak sanggup aku
Bertemankan oh kasihmu
Yang penuh dengan fantasi
Terpaksa jua ku undur diri...
Terpaksa jua ku undur diri...
Seringkali kau menepis tiap persoalan
Ada sesuatu kau sembunyikan
Dari pengetahuanku
Dapat aku merasakan
Ketara perubahan
Setelah jelas terbukti
Sesuatu yang terlarang
Menjadi teman hidupmu
Selain aku...
Demi masa hadapan kita
Aku merayu
Kuncikan keinginanmu
Bernafaslah dalam sejahtera
Ku pasti ruang untuk mu
Masih ada...
Sudah puas ku menghimpun doa
Agar kau berubah
Berpaling membentuk impian hidup kita
Namun tiada oh kudratku untuk
Halang keinginan
Suaraku tak berdaya
Menentang kemahuanmu
Sia-sia belaka aku
Berkorban kasih ku padamu
Sekiranya kau
Masih tak ubah pendirian
Yang hanya menjanjikan
Pemergian ngeri
Yang tak memberi erti
Demi masa hadapan kita
Tak sanggup aku
Bertemankan oh kasihmu
Yang penuh dengan fantasi
Terpaksa jua ku undur diri...
Terpaksa jua ku undur diri...
Sangkar
Cinta
Inginku pastikan cintaku
Masih bagai dulu sayang
Bersenda di taman asmara
Bagai gerimis dan pelangi
Kasih yang terjalin
Selembutnya sutera
Di dalam ranjaunya cinta
Rindu yang menyala adalah sinaran
Cintaku pada mu
Bilakah ku bisa bersua
Dengan mu kekasih hati
Untuk ku lepaskan impian
Terserlah di sangkar cintamu
Ranjau yang merentas
Onak yang berduri
Bukan lagi halangannya
Demi satu hati
Dalam dua jiwa
Rela ku rempuhi
Oooooohhhhh....
Kita yang sejiwa
Terpisah hanyalah di mata
Sedangkan di hatiku
Tetap bersatu
Kita masih setia
Mengundang semua memori
Di dalam percintaan
Yang kudus
Inginku pastikan cintaku
Masih bagai dulu sayang
Bersenda di taman asmara
Bagai gerimis dan pelangi
Kasih yang terjalin
Selembutnya sutera
Di dalam ranjaunya cinta
Rindu yang menyala adalah sinaran
Cintaku pada mu
Bilakah ku bisa bersua
Dengan mu kekasih hati
Untuk ku lepaskan impian
Terserlah di sangkar cintamu
Ranjau yang merentas
Onak yang berduri
Bukan lagi halangannya
Demi satu hati
Dalam dua jiwa
Rela ku rempuhi
Oooooohhhhh....
Kita yang sejiwa
Terpisah hanyalah di mata
Sedangkan di hatiku
Tetap bersatu
Kita masih setia
Mengundang semua memori
Di dalam percintaan
Yang kudus
Senja
Nan Merah
Masihkah kita termangu di bawah pepohon itu
Ketika hujan melunturi danau yang terusang
Tidak pernah dibilang hari
Hanyalah debar yang terasa... terasa
Setiap hari dibuai mimpi yang terindah
Dengan menghitung senja merah dihujung sinar
Mencipta keheningan rahsia
Pada sehimpun kenangan
Menyimpul satu makna diruang yang lurus ini
Haruskah kita mencari pada gunung dan lurah
Liku-liku curam insani
Haruskah kita mencari puncak mengilau cahaya
Dalam hidup seribu warna
Dibawah teriring ungkapan pada sebuah wajah
Yang lara kesepian
Haruskah kita mencari dalam senja begini
Kembali kita bertemu
Haruskah kita mencari dalam simpati wangi
Membilang kenangan yang abadi
Seperti menuggu mentari senja
Menghilang perlahan-lahan disebalik
Awan yang merah
Dibalik awan yang merah
Dibalik awan yang merah
Masihkah kita termangu di bawah pepohon itu
Ketika hujan melunturi danau yang terusang
Tidak pernah dibilang hari
Hanyalah debar yang terasa... terasa
Setiap hari dibuai mimpi yang terindah
Dengan menghitung senja merah dihujung sinar
Mencipta keheningan rahsia
Pada sehimpun kenangan
Menyimpul satu makna diruang yang lurus ini
Haruskah kita mencari pada gunung dan lurah
Liku-liku curam insani
Haruskah kita mencari puncak mengilau cahaya
Dalam hidup seribu warna
Dibawah teriring ungkapan pada sebuah wajah
Yang lara kesepian
Haruskah kita mencari dalam senja begini
Kembali kita bertemu
Haruskah kita mencari dalam simpati wangi
Membilang kenangan yang abadi
Seperti menuggu mentari senja
Menghilang perlahan-lahan disebalik
Awan yang merah
Dibalik awan yang merah
Dibalik awan yang merah
Setia
Ke Akhir Hayat
Sepi sampaikan salamku
Setia cintaku kepadamu
Semoga ke akhir hayat
Kami disatukan... oh... oh...
1
Kasih
Cintamu bak dian di tiup angin
Kerdip mencari sinaran yang
Menyakinkan di hati...
Selagi ada terpedaya
Tak mungkin kita bahagia
Ambil yang jernih buanglah
segala keruhnya...
Rimbunmu yang penuh
Onak duri ku doakan menjadi
Haruman di taman inderaloka
Berwarna-warni untuk kita nikmati
Ku semikan kasih sayang
Untuk kau pelihara
Sebaiknya diwaktu suka
Disaat duka
Kala bersamaku
Engkau ditakdirkan jadi milikku
Aku bahagia jadi milikmu
Semoga hingga ke akhir hayat...
Kita disatukan...
( ulang dari 1 )
Engkau ditakdirkan jadi milikku
Aku bahagia jadi milikmu
Semoga hingga ke akhir hayat...
Kita disatukan...
Sepi sampaikan salamku
Setia cintaku kepadamu
Semoga ke akhir hayat
Kami disatukan... oh... oh...
1
Kasih
Cintamu bak dian di tiup angin
Kerdip mencari sinaran yang
Menyakinkan di hati...
Selagi ada terpedaya
Tak mungkin kita bahagia
Ambil yang jernih buanglah
segala keruhnya...
Rimbunmu yang penuh
Onak duri ku doakan menjadi
Haruman di taman inderaloka
Berwarna-warni untuk kita nikmati
Ku semikan kasih sayang
Untuk kau pelihara
Sebaiknya diwaktu suka
Disaat duka
Kala bersamaku
Engkau ditakdirkan jadi milikku
Aku bahagia jadi milikmu
Semoga hingga ke akhir hayat...
Kita disatukan...
( ulang dari 1 )
Engkau ditakdirkan jadi milikku
Aku bahagia jadi milikmu
Semoga hingga ke akhir hayat...
Kita disatukan...
Setia
Ku Di Sini
Ku terasa kesyahduan
menyelimut malam ku sepi
kumenanti kepulangan mu
kau janji-janjikan suatu masa dulu
Hanya kau kasih kau ku kasihi
kata-kata yang dilafazkan
mengikat jiwa dan cinta
hingga tak termimpi pengganti yang lain
Biar ku dicengkam gelisah
dibuai rindu yang mendalam
resah mendamba belaian mu
yang teramat ku dahaga
Kumasih lagi setia
biar pun takdir mencabar kita terpisah
ku masih lagi di sini
berpegang teguh kalimah cinta
Kubisikkan dalam tangisan
yang gugur berderai ke bumi
menjadi bingkisanku yang akhir
untuk bekalan jalanmu
mencari mahkota menghiasi pelamin kita
Ku terasa kesyahduan
menyelimut malam ku sepi
kumenanti kepulangan mu
kau janji-janjikan suatu masa dulu
Hanya kau kasih kau ku kasihi
kata-kata yang dilafazkan
mengikat jiwa dan cinta
hingga tak termimpi pengganti yang lain
Biar ku dicengkam gelisah
dibuai rindu yang mendalam
resah mendamba belaian mu
yang teramat ku dahaga
Kumasih lagi setia
biar pun takdir mencabar kita terpisah
ku masih lagi di sini
berpegang teguh kalimah cinta
Kubisikkan dalam tangisan
yang gugur berderai ke bumi
menjadi bingkisanku yang akhir
untuk bekalan jalanmu
mencari mahkota menghiasi pelamin kita
Syurga
Di Hati Kita
Kucari di mana
Kau letak hatimu
Kerna bersamaku ada penawar nya
Hanya kepadamu tempat ku mengadu
Usah kau berpaling dan terus membisu
Sememangnya lidah
Tiada bertulang
Namun itu bukan alasan berdiam
Percintaan ini, kita memilih nya
Kesilapan hanya suatu perbandingan
1
Kekasih...
Cintaku ibarat rimba
Andainya dibakar
Tinggallah debuan arang
Siramlah dengan kata-kata saktimu
Semoga asmara berbunga ke akhir nanti
Bagiku engkau...permata hidupku
Inilah ujian buat kita
2
Berjanjilah... kan setia kekasih padaku
Kita bercinta hingga ke pintu syurga
Sinarilah asmara di mata dan di jiwa
Hidupkan cahaya cinta selamanya
Kucari di mana
Kau letak hatimu
Kerna bersamaku ada penawar nya
Hanya kepadamu tempat ku mengadu
Usah kau berpaling dan terus membisu
Sememangnya lidah
Tiada bertulang
Namun itu bukan alasan berdiam
Percintaan ini, kita memilih nya
Kesilapan hanya suatu perbandingan
1
Kekasih...
Cintaku ibarat rimba
Andainya dibakar
Tinggallah debuan arang
Siramlah dengan kata-kata saktimu
Semoga asmara berbunga ke akhir nanti
Bagiku engkau...permata hidupku
Inilah ujian buat kita
2
Berjanjilah... kan setia kekasih padaku
Kita bercinta hingga ke pintu syurga
Sinarilah asmara di mata dan di jiwa
Hidupkan cahaya cinta selamanya
Terkenang
Jua
Ada rindu dari kejauhan
Ranum dalam sepinya perjalanan
Sungguh manis ingatan denganmu
Dari terlukis di hamparan hidupku
( korus )
Terkenang jua dalam sepi rasa
Kemerduan senandungmu
Menjadikan kau dekat selalu
Terkenang jua pada raut wajah
Kau membuat segalanya
Begitu indah
Kau bersinar dalam hati ini
Kan terbawa manapun ku berdiri
Sungguh (sungguh) dalam (dalam)
Rindu terhadapmu
Dan bersatu di ranting usiaku
Desetiap Waktu
Sungguh dalam rindu terhadapmu
Dan bersatu di ranting usiaku
Di setiap waktu...
Ada rindu dari kejauhan
Ranum dalam sepinya perjalanan
Sungguh manis ingatan denganmu
Dari terlukis di hamparan hidupku
( korus )
Terkenang jua dalam sepi rasa
Kemerduan senandungmu
Menjadikan kau dekat selalu
Terkenang jua pada raut wajah
Kau membuat segalanya
Begitu indah
Kau bersinar dalam hati ini
Kan terbawa manapun ku berdiri
Sungguh (sungguh) dalam (dalam)
Rindu terhadapmu
Dan bersatu di ranting usiaku
Desetiap Waktu
Sungguh dalam rindu terhadapmu
Dan bersatu di ranting usiaku
Di setiap waktu...
No comments:
Post a Comment