Gubahanku
Ku tuliskan lagu ini
Ku persembahkan padamu
Walau pun tiada indah
Syair lagu yang ku gubah
Ku ingatkan kepadamu
Akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
( korus )
Walau apa yang terjadi
Tabahkan hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda
Mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Serindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku
Cintaku hanya padamu
Lagu Gembira
( 1 )
2BY2:
Andai aku pandai menyanyi
Tua muda miskin dan kaya
Tentu suasana gembira
Mendengar suara merdu
Bagai buluh perindu
Banyak orang rindu
SN:
Andai aku pandai menyanyi
Tua muda miskin dan kaya
Tentu suasana gembira
Mendengar suara merdu
Bagai buluh perindu
Banyak orang rindu
( 2 )
2BY2: & SN:
Ho... ho... ho... ho...
Ho... ho... ho... ho...
2BY2:
Ha ha ha ha...
SN:
Ha ha ha ha...
2BY2: & SN:
Ha ha ha ha...
( korus )
2BY2: & SN:
Ku menghibur hati duka
Hilang nestapa datang suka
Bintang di balik awan senyum
Lalala... Lalala...
Lalala... Lalala...
( ulang 1, 2, korus )
Lalala... Lalala...
Lalala... Lalala...
Tiga Malam
(P)
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakan engkau sayang
Kuingin lekas kau pulang
(L)
Tapi kini tak kutemui
Berangkatlah daku sendiri
Ke medan bakti kuberjanji
Mungkin dikau kan jumpa lagi
(P)
Kuizinmu oh sayang
Untuk lepas engkau berjuang
(L)
Relakan aku oh kekasih
Membela nusa bangsa
(L/P)
Tiga malam kumencarimu
Tiga malam hatiku sunyi
Dimanakah engkau sayang
Kuingin lekas kau datang
Jerat Percintaan
Dalam pertemuan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam jerat percintaan
Yang tidak disangkakan
Aku telah jadi lupa siapa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaan
Tapi pabila aku sedar diri siapakah aku ini
Aku tertanya sendiri apakah akan terjadi
Oh apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagian
Dalam persimpangan ini
Ku masih terus menanti
Dalam rasa keharuan
Di manakah akhirnya
Aku Cinta Pada Mu
Andainya engkau ku miliki
Terdahulu sebelumnya
Andai ku curah rasa hati
Mungkin kini ku tenang di samping mu
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri
Bila cinta berbunga
Jadi airmata di jariku
Betapa ku cinta pada mu
Katakanlah kau cinta padaku
Sematkanlah ku di hati mu
Walau di mana berada
Ingat ku dalam doa mu
Hiasilah hati
Dengan cinta suci
Selamanya
Gemerlapkan jiwa
Semikanlah cinta
Semoga kau dan aku
Akhirnya bersama
Akukan menunggu
Walaupun seribu tahun lagi
Wajah Kekasih
Ku menyaksikan dedaun kekeringan
Gugur ke bumi gersang tiada penghuni
Tiada mentari, awan kesuraman
Bagaikan waktu yang terhenti
Ku menyaksikan seraut wajah cinta
Yang kehampaan tiada lagi bermaya
Kini kehilangan sebuah harapan
Bagaikan cinta yang terkubur
Adakah mungkin untukku menghindari
Gurisan kasih luka di hati
Jiwaku resah apakah kesudahan
Kecewa ataupun bahagia ooo...
Ku yakinkan diri demi rinduku
Penawar hanya dari wajah kekasih
Walaupun rintangan datang menduga
Ku tempuhinya kerna cinta membara
Ooo... mimpi yang indah
Jelmalah dalam nyata
Wajah-wajah kekasih
Ku mengharapkan ikatan kemesraan
Antara kita akan terlaksana jua
Walaupun impian dalam kekaburan
Ku yakin padamu oh Tuhan
Demi Kasih Kita
Kasih sayangku
Tak dapatku meluahkan
Hanya kau saja
Di dalam sanubariku
Kebahagiaan
Hasil kepercayaanmu
Membuatku yakin pada dirimu
Untuk selamanya
Kesedihanku hadapi
Semakin pudar kini
Hanya tinggal memori
Ku maafkan segalanya
Kesalahan dirimu
Demi kasih kita
Kini ku kembali
Ke pangkuan yang abadi
Dan ku sedari
Betapa besarnya cintamu padaku
Kesilapan Ku, Keegoan Mu
Besar kesilapanku besar lagi kesilapanmu
Hampa yang kau rasakan hampa lagi perasaanku
Kau cuba menyatakan aku
Menbuat kesilapan
Yang tak mungkin kau maafkan lagi
Ku tak mungkin kau perlu di sisi
Besar kesalahanku besar lagi keegoanmu
Berkali ku beri alasan berkali-kali kau menolaknya
Kau ingin ku menyatakan
Diri ini bagai lilin
Dan terbakar oleh perbuatanmu
Suasana sepi kini menambahkan bening
Di dalam hatiku
Mengadil silapmu biar di jiwamu aku telah tiada
Di waktu begini diusik kenangan silam
Yang bertandang
Lalu ku biarkan
Ia menabahkan hati ini
Kekasihku cukup engkau buat ku begini
Luka ini usah engkau berdarahkan kembali
Aku masih cinta padamu
Aku masih setia padamu
Kembalilah engkau padaku seperti dahulu
Di dalam rindu ku menangis
Di dalam kalbu ku terasa
Teringatmu di kala derita
Yang memisahkan kita
Di dalam sedu ku berseru
Yang terukir di dalam hatiku
Kekasih bukalah pintu
Untuk sekali ini
Aku cinta kepadamu
Usah Diragui
Sayang
Di mataku diriku
Siapapun daku
Usah diragui
Usah curigai
Hati ini
Sayang
Kita pernah bicara
Pada suatu ketika
Tentang cita-cita
Tentang hari muka
Tentang cinta
Ku masih jua
Seperti dulu
Putaran waktu
Tak merubah hatiku Sayang
Sesungguhnya ku tahu
Bukan mudah bagimu
Semua yang berlaku
Akan mengujimu
Mengujiku
Apa terjadi
Usah ragui
Hati ini
Usah ragui
Purnama Merindu
Bermaknakah tiap baris kata-kata
Ataukah hanya dibibir saja
Bersungguhkah rindu yang engkau pamerkan
Ataukah sekadar hanya lakonan
Rindu... telah melekat dalam hatiku
Walau awan berlalu
Rinduku... tak berubah... arah
Purnama mengambang... cuma berteman
Bintang berkelipan dan juga awan
Siapa tahu...
Rindu yang mencengkam di hatiku
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merayu padamu yang sudi... merindu ku
Purnama mengambang berbagai warna
Bila embun pun datang bintang purnama
Tinggallah aku sendirian bertemankan malam sepi
Aku meminta pada yang ada
Aku merindu pada yang kasih
Aku merindu padamu yang sudi memujuk
Hiaskanlah cinta di jari manisku
Sinarkan bagai gemerlap kencana
Tandakanlah kasih dimercu kalbu
Serikanlah purnama yang merindu
Sendiri
Bersendirian
Menerima hukuman meninggalkan kau dahulu
Lesu langkahku
Sengaja inginkan perhatianmu
Sudikah kau terima
Kesan kasih sayang yang ku semikan untukmu
Dari air mata
Terlalu mengingatimu
Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya
Kau bawa bahagia
Di dalam hidupku sebelum kau pergi
Kesilapanku
Tak tahu menilai permata
Aku berjanji
Tak mungkin aku khianati
untuk kedua kali Andai kau kembali
Menyerlahkan jiwa dengan cinta suci
Aku menyintaimu...
Menyayangimu...
Untuk selamanya
Diari Hati Mu
Biarkan aku
Menjalin asmara
Dengannya yang ku cinta
Jangan ku dihalang
Walau pedang bukan penghalang
Gelora rindu
Buat ku merasa tersiksa
Jauh darinya
Andai ku punya sayap
Kau di bulan akan ku jelang
Kasihku dengarlah
Suara hatiku
Kata hati ini
Hanya dirimu seorang
Yang ku sayang
( korus )
Kekasih tulis namaku
Di dalam diari hatimu
Kekasih setiap senyummu
Pengubat rindu di hatiku
Puisikan segala janji-janji kita
Bakar semua kepalsuan
Hati Kama
Mengindang-ngindang padi huma
Mengindang dalam tampian
Memandang-mandang hati kama
Memandang dalam renungan
Bisik-berbisik pada pekerti mulia
Risik-merisik mana lahir asal usulnya
Mendengar suara lela lebur
Bertentangan mata panah arjuna
Terbayang senyuman bunga gugur
Siapa gerangan bagaikan betara
Adakah dia hamba sahaya
Ataupun bijak mentafsir mimpi
Mungkinkah jua benar diduga
Hingga terusik hati nurani
Tawanlah jiwa ku
Bebaskan sayap juwita
Turutlah janji ku
Tinggalkan segenap lara
Burung yang terbang
Salam utuskan salam
Pada renungan pandang
Selayang pandang
Bukan betara ( 2 x )
Atau pesona ( 2 x )
Insan biasa ( 2 x )
Ah....
Kau Kekasih Ku
Indah di mata... indah dijiwa yang berahi
Bagaikan direnda... terpesona penuh asyik
Dan kubelai... sisir angin yang berbisik
Bukan rahsia... kau kekasih ku...
Pecahan ombak...yang menyentuh pipi ini
Pedih rasa hati... bagai ditusuk panah duri
Dan kusapu... kerna kabur pandanganku
Dalam langkah... tarian cintamu
Duhai malam... tiada bintang...
Menghiasi... taman kasih ini...
Hanya aku... sendirian...
Tak berteman... keseorangan...
Kekasih ku... hanya aku...
Yang memuja... sisa cinta ini...
Seandainya... ombak laut...
Surut lagi... aku pergi... oh...
Kekasih ku... oh...
Seiring camar pulang... setia pada janji
Itu doa ku... selama ini...
Dari mata... dari jiwa yang berahi
Makin kumengerti... istilah percintaan ini
Moga nanti... ada seru menyatakan
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Oh... kekasih
No comments:
Post a Comment