Salam.. Pada petang yg amat terang dan panas ini.. jari2 ini terus memberi fakta2 penting mengenai apa yg kita rasakan tidak penting utk kita fikirkan.. pada zaman sekarang ini susah utk kite cuba fikirkan asal-asul cermin yg kite gunakan setiap hari.. pendek kata cermin dan wanita mmg tidak dpt kita pisahkan.. mmg susah utk kite cuba mencari sesuatu topik yg kite biasa gunakan tapi sukar utk kite kupaskan...namun yg bestnyerr bila aku baca seringkas fakta ini yg membuatkan aku yakin bila kite tahu akan ttg cermin ini pasti ada yg baru tahu ttg cermin ini..
Soalnya, ia menjadi benda tak terpisahkan, utamanya bagi kaum hawa yang suka bersolek. Dibandingkan dengan lensa atau kaca tembus pandang, cermin memiliki lapisan logam pada salah satu sisinya.
Sebelum sampai pada bentuknya yang sekarang, manusia telah mencoba berbagai bahan dan cara. Salah satunya dari batu obsidian asah yang bisa dilihat di Museum Arkeologi Konya dan Museum Peradaban Anatolia di Ankara, Turki. Sedangkan di zaman Romawi dan Abad Pertengahan di Eropa berupa lempengan logam - perunggu, timah, atau perak. Cermin-cermin itu memantulkan sinar dari permukaannya yang diasah halus-halus.
Sekitar akhir abad ke-12, para pandai kaca di Venesia mulai mengembangkan campuran timah dan air raksa yang boleh memantulkan bayangan. Para empunya cermin di Venesia itu mendirikan serikat kerja pada 1569, yang keanggotaannya ditandai dengan kaca silinder tiup yang diratakan, diasah, dan dilengkapi lembar pantul dari campuran timah dan air raksa. Pada pertengahan abad ke-17, keterampilan membuat cermin dari kaca yang dilapisi ini menyebar ke London dan Paris.
Di akhir abad ke-17, cermin telah menjadi karya mahal. Ia menjadi penghias Istana Versailles. Tidak lagi telanjang, tapi berbingkai. Bahkan, bingkai cermin justru menjadi penanda zaman. Bahan bingkai merentang dari gading, perak, kayu eboni, cangkang kura-kura yang dipernis dengan zaitun dan kenari, hingga manik-manik dan jahitan.
Dari perbingkaian ini muncullah seniman macam Grinling Gibbons (1642 - 1721) dengan bingkai berpahatnya. Juga perancang Inggris, Robert dan James Adams, yang membentangkan perapian untuk membuat efek tertentu padacermin. Rancangan bingkai juga terus berkembang, tak harus selalu digantung di dinding, bisa dibuatkan kaki supaya berdiri. Pembuatan cermin dalam jumlah banyak dan bentuk yang lebih kecil menjadikannya kian murah hingga terjangkau kantung orang kebanyakan
Sementara para bangsawan dan rakyat jelata memperlakukan cermin sebagai hiasan ruang atau untuk membantu mematut diri, sejumlah ilmuwan seperti Roger Bacon (1220 - 1292) dan Isaac Newton pada 1668 lebih menyoroti kemampuannya mengumpulkan sinar. Bersama lensa, cermindimanfaatkan dalam penyempurnaan pembuatan teropong. Di masa perang atau penjelajahan alam, cermin juga bisa dimanfaatkan sebagai kode rahasia atau 'bahasa' berkat pantulan sinar mentari yang jatuh di permukaannya. Ketika cermin digerak-gerakkan, pantulan sinarnya bisa dilihat dari kejauhan.
Kimia pelapis kaca pun berkembang. Justus von Liebig pada 1835 menemukan lapisan perak logam yang dirayakan sebagai teknik modern dalam pembuatancermin. Pada masa sekarang, cermin umumnya dibuat dengan memerciki lapisan tipis aluminium atau perak cair ke satu sisi kaca. Ada banyak teknik pembuatannya, tapi banyak yang yakin bahwa cermin yang sempurna masih tetap cermin yang terbuat dari endapan timah dengan teknik semprot.
pada mula aku mmg terlalu obses dengan CERMIN yg boleh menampakan seluruh bentuk badan kita.. yg kurus tu mmg bestlah kan setiap kali aksi dihadapan CERMIN menjadikan dirinyer merasakan cantik dan menawan.. walau pun melihat CERMIN semata2 utk melihat wajah kite mmg lah menjadi pilihan kita..korang pun tahu tugas2 sebuah CERMIN..???
- PEngantara antara kita dan CERMIN...
- Melihat kan Menelek Wajah kiTa..DeNgAn CERMIN ini... KIta tIdak akan berasa malu..
- mEMpeRLihatkan SeLURuh bentuk Badan hehehe.. udah NaiK gEmuK atAU StiLL kUrUS....
No comments:
Post a Comment